Mengenal Sistem ERP dan Manfaat Bagi Perusahaan

Sistem ERP

Dalam era perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, pemilik bisnis dituntut untuk memanfaatkan teknologi guna mempermudah proses bisnis. Semakin besar bisnis tersebut, semakin kompleks pula proses bisnis yang harus dihadapi. Untuk mengatasi hal ini, perencanaan dan pengelolaan antar divisi harus dipertimbangkan dengan baik. Salah satu solusi yang dapat memudahkan proses bisnis adalah dengan menggunakan sistem ERP.

Bagi mereka yang baru pertama kali mendengar istilah ini, ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu sistem yang berkaitan dengan pengaturan data bisnis atau usaha yang banyak digunakan oleh perusahaan baik yang besar maupun kecil. Sistem ERP mampu mengumpulkan dan mengatur informasi bisnis utama serta membantu perusahaan menjalankan operasi secara efektif dan efisien.

Walaupun sebagian besar pebisnis sudah tidak asing dengan istilah “ERP”, banyak dari mereka yang belum memahami dengan pasti fungsi dan manfaat perangkat lunak ini untuk bisnis mereka. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan mengenai apa itu ERP, bagaimana cara kerjanya, jenis-jenisnya, manfaatnya bagi perusahaan, dan memberikan beberapa tips penggunaannya.

 

Pengertian Sistem ERP

Enterprise Resource Planning atau ERP adalah proses pengumpulan dan pengorganisasian data bisnis melalui rangkaian software yang terintegrasi. Pada dasarnya, ERP adalah aplikasi yang mengotomatisasi proses bisnis, mengontrol, dan mengumpulkan masukan dari berbagai data.

Data tersebut meliputi data akuntansi, manufaktur, rantai pasokan, penjualan, pemasaran, dan sumber daya manusia (SDM). Setelah informasi dikompilasi dalam database pusat, para atasan sebuah perusahaan dapat mengetahui cara untuk memberdayakan mereka.

Mulai dari menganalisis berbagai strategi, menemukan metode untuk peningkatan proses, dan menghasilkan peningkatan efisiensi demi tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini juga membantu perusahaan dalam menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas karena membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk menggali data yang dibutuhkan.

Secara umum, ERP adalah sistem yang memfasilitasi operasi perusahaan di setiap departemen. Dengan menggunakan ERP, perusahaan mampu meningkatkan pemberdayaan sumber daya bisnis, baik itu untuk keperluan produksi maupun kepegawaian.

Awalnya, ERP diterapkan dalam industri manufaktur dengan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ). Sistem penjadwalan yang digunakan pada saat itu masih berbasis kertas. Secara bertahap, sistem tersebut digantikan oleh sistem Material Resource Planning (MRP). MRP mulai dikembangkan pada tahun 1960-an dan kemudian berkembang menjadi MRP II. ERP modern mulai digunakan oleh perusahaan pada tahun 1990-an sebagai perangkat lunak yang terintegrasi dengan operasi bisnis sehari-hari.

Sistem ERP merupakan alat digital baru yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola hubungan rantai pasokan, mengontrol inventaris, mengotomatisasi akuntansi, dan lain sebagainya. Saat ini, ERP banyak digunakan di berbagai industri dalam berbagai sektor. Selain itu, perangkat lunak ERP sekarang tersedia melalui platform yang di-hosting di Cloud.

ERP

Sumber foto: https://www.freepik.com/

 

Sejarah Singkat Sistem ERP

Sistem yang kompleks tidak muncul secara tiba-tiba. ERP pertama kali diketahui muncul pada tahun 1960-an, meskipun pada saat itu belum disebut sebagai ERP, konsep dasarnya hampir sama.

Tahun 1960

Pada tahun 1960, meskipun belum ada perangkat lunak ERP, konsepnya sudah muncul dan digunakan untuk menangani masalah industri yang sederhana. Perangkat lunak saat itu digunakan untuk memantau inventaris, informasi saldo perusahaan, dan melaporkan status pekerjaan. Meskipun sederhana, perangkat lunak ini menggunakan sistem komputer sentralisasi. Artinya, data disimpan dalam satu komputer sentral (Big Data) dan dapat diakses dari komputer lain, meskipun hanya pada jaringan lokal.

Tahun 1970

Satu dekade kemudian, sistem yang ada sebelumnya dikembangkan lebih lanjut dan disebut sebagai MRP atau Manufacturing Resource Planning. Sistem MRP telah berkembang menjadi lebih kompleks daripada yang ada pada tahun 1960, sehingga dapat membantu mengatasi masalah manufaktur yang lebih sulit.

Tahun 1980

Perangkat lunak terus dikembangkan dan mengalami peningkatan versi menjadi MRP-II. Pada versi ini, perangkat lunak sudah dapat mengatasi penjadwalan proses produksi manufaktur, yang merupakan bagian yang paling krusial dalam industri.

Tahun 1990

Pada tahun 1990, Gartner Group pertama kali menyebut sistem ini sebagai ERP. ERP yang sebelumnya hanya menangani gudang, sekarang dapat diintegrasikan dengan masalah yang ada di kantor, seperti informasi penjualan dan perkiraan keuangan. Hal ini membuat informasi dalam ERP menjadi lebih lengkap dan tentunya lebih sulit untuk diproses. Beberapa fitur yang kita kenal dalam ERP saat ini sudah ada sejak era tahun 1990 ini.

Tahun 2000-an

Dengan berkembangnya pengaruh internet pada era 2000-an, penggunaan ERP menjadi lebih luas dan melampaui batas jarak dan ruang. Sekarang, sistem ERP dapat digunakan oleh divisi manapun secara seamless tanpa perlu menunggu. Orang yang berada di gudang dapat mengakses informasi produksi melalui aplikasi ERP tanpa perlu kembali ke pabrik terlebih dahulu.

 

Industri Apa Saja yang Dapat Menggunakan Sistem ERP

Ada beberapa industri yang mendukung sistem ERP, salah satunya adalah sebagai berikut:

1. Industri Medis

Industri kesehatan dapat dibantu dengan sistem ERP dalam berbagai hal, mulai dari regulasi hingga biaya administrasi. Dengan adanya sistem ini, Anda akan lebih mudah dalam melakukan penggajian tenaga medis, perawatan pasien, pengendalian persediaan obat, dan masih banyak lagi. 

Sistem ERP juga dapat membantu Anda dalam membuka praktik swasta yang sedang berkembang. Rumah sakit semacam ini tentu saja membutuhkan bantuan operasional yang cukup besar karena terdapat banyak proses kerja yang harus diorganisir dengan baik.

2. Industri Konstruksi

Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan ketika Anda memiliki bisnis di bidang konstruksi. Misalnya, jika Anda membuka bisnis perdagangan khusus atau penyewaan alat konstruksi, maka akan ada banyak proses kerja yang harus dikerjakan, seperti pengendalian biaya, pemenuhan tenggat waktu, dan pengelolaan inventaris berharga. 

Jadi, sistem ERP akan membantu perusahaan konstruksi dalam mengoptimalkan operasional dengan alur kerja yang dapat disesuaikan. Anda bahkan dapat menggunakan sistem manajemen inventaris untuk mengatasi masalah persediaan barang. Dengan demikian, Anda dapat fokus pada pekerjaan karyawan dan administrasi agar perusahaan dapat berkembang.

3. Industri Mesin, Elektronik, dan Otomotif

Dalam industri mesin, elektronik, dan otomotif, penggunaan sistem ERP akan memudahkan Anda dalam berbagai tugas, mulai dari fungsi manufaktur, penjualan, laporan persediaan barang, hingga keuangan. Dengan adanya sistem ini, industri ini dapat mengoptimalkan operasi kerja dengan otomatisasi mulai dari manajemen produksi hingga manajemen inventaris.

4. Industri Pakaian

Industri ritel seperti pakaian juga akan mendapatkan manfaat dari penggunaan sistem ERP. Hal ini penting untuk menghindari kehabisan stok pakaian yang dapat membuat pelanggan Anda kecewa. Jika hal ini sering terjadi, pelanggan dapat beralih ke toko pakaian lainnya. 

Selain membantu dalam mengelola persediaan barang, sistem ERP juga membantu dalam manajemen keuangan. Khususnya, tugas kasir akan terbantu dengan sistem ERP dalam berinteraksi dengan pelanggan.

5. Industri Makanan

Industri makanan merupakan bisnis yang memiliki prospek cerah, mengingat makanan adalah kebutuhan primer manusia. Namun, untuk menyajikan makanan yang sehat kepada pelanggan tidaklah mudah. Makanan tersebut perlu diuji sebelum dijual di pasar. 

Jika Anda bergerak dalam industri makanan, memiliki sistem ERP sangat penting. Salah satu manfaatnya adalah membantu bisnis Anda dalam memantau tanggal kadaluarsa makanan. Sistem ini akan memberikan peringatan saat tanggal kadaluarsa tiba.

6. Industri Susu

Bagi mereka yang bergerak di industri susu, memiliki sistem ERP menjadi suatu keharusan. Susu merupakan bahan baku yang dapat diolah menjadi berbagai produk lainnya, sehingga Anda perlu selalu menyediakan pasokan yang cukup. 

Namun, Anda juga harus mengontrolnya sesuai dengan permintaan pelanggan Anda. Selain itu, penting untuk memperhatikan tanggal kadaluarsa bahan baku tersebut. Oleh karena itu, sistem ERP menjadi sangat penting dalam industri ini.

7. Industri Karet

Industri karet memiliki prospek yang cerah di Indonesia dan merupakan salah satu komoditas terbesar dalam industri hasil tanaman tropis. Selain itu, industri ini juga berperan dalam mendukung perekonomian nasional, dengan luasnya lahan perkebunan karet di Indonesia. 

Karet yang telah diolah dapat diekspor ke luar negeri dengan nilai jual yang tinggi. Untuk memudahkan pemeriksaan barang oleh Bea Cukai, sistem ERP yang terintegrasi dengan sistem inventaris menjadi kebutuhan penting dalam industri ini.

8. Industri Plastik

Produk plastik merupakan andalan yang mendukung berbagai aktivitas di Indonesia, dan permintaan terhadap produk plastik terus meningkat. Oleh karena itu, industri plastik membutuhkan sistem ERP yang dapat membantu dalam mengelola proses kerja mulai dari pengelolaan produk hingga pemberiannya kepada pelanggan.

 sistem ERP

Sumber foto: https://www.freepik.com/

 

 

Manfaat ERP Bagi Perusahaan

Setelah mengetahui beberapa hal penting, apa manfaat yang diperoleh dari penggunaan ERP bagi perusahaan? Berikut penjelasannya.

A. Optimalisasi Efisiensi

ERP membantu menyederhanakan berbagai aktivitas operasional yang memakan banyak waktu dan energi. Tugas-tugas kompleks seperti pengecekan inventaris, pembagian tugas, dan penggajian dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan ERP. 

Tim juga dapat fokus pada pekerjaan mereka tanpa mengganggu tim lain. Sebagai contoh, tim pemasaran dapat memantau laporan kunjungan situs web harian tanpa harus meminta bantuan dari tim IT.

B. Meningkatkan Kolaborasi

ERP meruntuhkan batasan antara departemen dan memungkinkan kolaborasi yang lebih sederhana antar departemen. Dengan menggunakan ERP, departemen dapat memasukkan data mereka ke dalam sistem yang dapat diakses oleh departemen lainnya. 

ERP berbasis layanan (SaaS) yang menggunakan teknologi cloud juga memungkinkan kolaborasi antar tim di berbagai cabang perusahaan, karena data disimpan di cloud dan dapat diakses oleh semua cabang.

C. Menghemat Biaya Operasional

ERP membantu perusahaan menghemat biaya operasional. Banyak aktivitas operasional yang dilakukan secara otomatis, sehingga gangguan dapat diantisipasi dengan baik. 

Pekerjaan kompleks juga dapat diselesaikan dengan lebih cepat, mengurangi waktu yang dibutuhkan. ERP juga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan karena mampu menggantikan banyak pekerjaan manual.

D. Meningkatkan Keamanan Data

ERP dilengkapi dengan firewall dan kontrol akses untuk mencegah pelanggaran data. Data disimpan dalam sistem terpusat, sehingga dapat dimonitor dengan ketat dan keamanannya terjaga. Administrator dapat memberikan atau mencabut hak akses kepada karyawan.

E. Prediksi Bisnis yang Akurat

ERP dilengkapi fitur filter dan analitik canggih, sehingga dapat menyaring ketidaksesuaian data. Sistem ERP juga memastikan data didapatkan secara real-time. Hal ini penting untuk membuat laporan bisnis yang akurat guna mendukung pengambilan keputusan terbaik bagi perusahaan.

 

Kapan Sebaiknya Memutuskan untuk Menggunakan Sistem ERP?

Keputusan untuk menggunakan sistem ERP dalam bisnis sebaiknya diambil ketika:

Pertumbuhan Bisnis yang Cepat

Jika bisnis Anda mengalami pertumbuhan yang pesat dan semakin kompleks, pengelolaan proses operasional secara manual mungkin tidak lagi efisien. Penerapan sistem ERP dapat membantu menyederhanakan dan mengotomatiskan berbagai tugas operasional yang memakan waktu.

Kesulitan dalam Mengintegrasikan Sistem

Jika bisnis Anda menggunakan beberapa sistem atau aplikasi yang tidak terhubung secara efektif, hal ini dapat menyebabkan ketidakefisienan, kesalahan data, dan kesulitan dalam melacak informasi. Dengan sistem ERP yang terintegrasi, semua departemen dan fungsi dapat bekerja pada satu platform yang sama, memudahkan pertukaran data dan kolaborasi.

Kebutuhan untuk Meningkatkan Visibilitas

Jika Anda mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan real-time tentang berbagai aspek bisnis, seperti persediaan, penjualan, keuangan, dan produksi, sistem ERP dapat memberikan visibilitas yang lebih baik melalui laporan dan analitik yang canggih.

Kompleksitas Regulasi

Jika bisnis Anda beroperasi di industri dengan regulasi yang ketat, seperti industri medis atau makanan, sistem ERP dapat membantu memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan mempermudah pelacakan dan audit.

Skala dan Jangkauan Perusahaan yang Luas

Jika bisnis Anda memiliki cabang atau lokasi yang tersebar, penggunaan sistem ERP dapat membantu dalam mengintegrasikan dan mengkoordinasikan operasi di berbagai lokasi, memungkinkan visibilitas dan kendali yang lebih baik.

Penyusutan Efisiensi dan Penambahan Biaya

Jika bisnis Anda mengalami penyusutan efisiensi, meningkatnya biaya operasional, atau kesalahan yang sering terjadi akibat proses manual yang rumit, sistem ERP dapat membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan mengontrol biaya.

 

Jenis-Jenis Pengembangan Sistem ERP

Sebagian perusahaan mungkin masih bingung dalam memilih jenis perangkat lunak ERP yang sesuai untuk bisnis. Jika Anda termasuk di antara mereka, berikut ini adalah tiga jenis perangkat lunak ERP yang sangat populer belakangan ini yang sebaiknya Anda ketahui:

ERP On Premise

ERP On Premise atau yang juga dikenal sebagai ERP Konvensional adalah salah satu jenis ERP yang sedang tren di kalangan perusahaan-perusahaan besar. Sistem ERP Konvensional ini mengharuskan perusahaan pengguna untuk memasang dan mengelola sistem ERP secara lokal pada perangkat keras dan server yang mereka miliki sendiri.

Biaya operasional yang dibutuhkan untuk menggunakan ERP Konvensional ini cukup tinggi. Perusahaan harus membeli perangkat keras dan server, serta mencari staff IT khusus untuk mengelola sistem tersebut. Meskipun begitu, ERP Konvensional tetap menjadi pilihan banyak perusahaan karena sistem ini memungkinkan perusahaan untuk mengontrol data bisnis mereka sendiri, sehingga keamanan data perusahaan dapat lebih terjamin.

ERP Cloud

ERP Cloud adalah sebuah sistem perencanaan sumber daya perusahaan yang terintegrasi dengan server/platform cloud yang dapat diakses melalui browser. Perusahaan dapat mengakses sistem ini hanya dengan memasukkan username dan password melalui browser internet. Kemudian, vendor atau penyedia ERP Cloud akan mengelola sistem perusahaan tersebut. Selama terhubung dengan internet, perusahaan dapat mengakses sistem cloud tanpa perlu menginstalnya pada server lokal mereka.

Beberapa bentuk komputasi ERP Cloud yang populer, terutama di kalangan UMKM, antara lain Software As A Service (SaaS), Private Cloud, dan Public Cloud. Salah satu keuntungan menggunakan ERP Cloud adalah biayanya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan ERP On Premise. Perusahaan hanya perlu membayar biaya berlangganan sistem cloud per bulan kepada vendor. Selain itu, dengan menggunakan ERP Cloud, perusahaan dapat memantau kinerja bisnis mereka secara real-time dimanapun dan kapanpun, karena ERP Cloud berbasis web.

ERP Hybrid

ERP Hybrid merupakan kombinasi antara sistem ERP On Premise/Konvensional dan Cloud. Dengan demikian, sistem hybrid ini dapat dioperasikan baik dalam kondisi online maupun offline. Jika terjadi gangguan koneksi internet secara tiba-tiba, sistem ERP On Premise akan tetap beroperasi, dan ketika koneksi internet terhubung kembali, data akan otomatis di sinkronisasi dengan sistem cloud.

 

Modul-Modul Umum

Sistem ERP juga mencakup berbagai modul standar yang digunakan untuk mengintegrasikan data antara satu dengan yang lainnya. Beberapa jenis modul yang termasuk di dalamnya antara lain:

Modul Keuangan dan Akuntansi

Sistem ERP membantu dalam proses pengelolaan dan pemantauan keuangan perusahaan. Modul Akuntansi ini tidak hanya berhubungan dengan pengelolaan keuangan yang menghasilkan laporan keuangan perusahaan. 

Modul ini juga terkait dengan pengelolaan data akuntansi laba, pusat biaya, manajemen proyek, akuntansi keuangan, pengendalian, manajemen investasi, dan kas. Selain itu, modul ini juga mencakup aspek-aspek terkait pekerjaan, pengadaan, pemeliharaan, penjualan atau penghapusan, serta penarikan dan depresiasi nilai aset di perusahaan.

Modul Logistik dan Persediaan

Salah satu modul standar dalam sistem ERP adalah modul Logistik. Secara fungsional, modul ini digunakan untuk memproses pengadaan barang, penyimpanan persediaan, penjualan, dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan. Dengan kata lain, modul ini berfungsi sebagai aplikasi gudang yang digunakan perusahaan untuk mengelola pencatatan dan pelaporan persediaan barang.

Sumber Daya Manusia

Salah satu aset terbesar yang dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang terbatas harus dikelola dengan baik dan dikembangkan secara terukur agar alokasinya tepat sasaran. Manajemen sumber daya manusia melibatkan proses perekrutan, penjadwalan, dan pemrosesan gaji. 

Modul sumber daya manusia dalam sistem ERP membantu perusahaan mengelola tenaga kerja yang dimilikinya. Modul ini mencakup berbagai hal terkait pengelolaan sumber daya manusia, seperti perekrutan, pembayaran gaji, manajemen tugas, dana insentif, bonus atau kompensasi, dan biaya perjalanan dinas.

Dukungan Proses Bisnis

Setiap perusahaan memiliki aliran kerja dan solusi industri yang saling terkait. Kedua hal ini biasanya digunakan sebagai kontrol atas apa yang terjadi di setiap unit fungsional dalam perusahaan.

SCM (Supply Chain Management)

Modul SCM ini sangat penting dalam pengembangan sistem ERP dan menjadi fokus utama dari sistem tersebut. Penggunaan modul yang baik akan menghasilkan solusi yang efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Selain itu, optimalisasi perencanaan, penyimpanan, dan pemanfaatan logistik sangat membantu dalam meningkatkan prediksi permintaan dan efisiensi operasional perusahaan.

CRM (Customer Relationship Management)

Modul ini terkait dengan pengelolaan pelanggan. Modul CRM digunakan untuk memastikan layanan yang diberikan kepada pelanggan. Dengan demikian, setelah penjualan selesai, aplikasi ini akan mengotomatisasi proses bisnis yang terkait dengan penjualan, layanan, dan dukungan pelanggan perusahaan. Dengan kata lain, modul ini berperan sebagai penghubung antara perusahaan dan pelanggan.

 

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Sistem ERP

Memilih sistem ERP yang tepat untuk perusahaan merupakan keputusan penting yang dapat berdampak jangka panjang. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih sistem ERP:

Kebutuhan Bisnis

Pertama-tama, identifikasi kebutuhan bisnis perusahaan dengan jelas. Tinjau proses bisnis yang ada dan tentukan area mana yang perlu ditingkatkan atau diotomatisasi. Pastikan sistem ERP yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan mendukung pertumbuhan perusahaan.

Skalabilitas

Perhatikan kemampuan sistem ERP untuk berkembang sejalan dengan perusahaan. Pastikan sistem dapat menangani pertumbuhan bisnis, baik dalam hal jumlah pengguna, volume transaksi, maupun kompleksitas operasional.

Integrasi

Pastikan sistem ERP dapat mengintegrasikan dengan sistem yang sudah ada di perusahaan, seperti sistem akuntansi, sistem manajemen produksi, atau sistem penjualan. Integrasi yang baik akan memungkinkan pertukaran data yang lancar antar modul dan meminimalkan duplikasi data.

Keamanan

Perhatikan keamanan data dalam sistem ERP. Pastikan sistem memiliki fitur keamanan yang memadai, seperti pengaturan hak akses pengguna, enkripsi data, dan mekanisme keamanan lainnya untuk melindungi informasi bisnis yang sensitif.

Ketersediaan Layanan dan Dukungan

Pilihlah vendor yang menyediakan layanan dukungan yang baik. Pastikan vendor memiliki reputasi yang baik dalam hal responsifitas dan kemampuan untuk memberikan bantuan teknis jika diperlukan. Evaluasilah kontrak dukungan, termasuk waktu tanggapan, tingkat eskalasi masalah, dan pembaruan perangkat lunak.

Biaya Total Kepemilikan

Evaluasi biaya total kepemilikan (total cost of ownership) sistem ERP. Selain biaya perangkat lunak, perhatikan biaya implementasi, pelatihan, dukungan, dan pemeliharaan jangka panjang. Pertimbangkan juga manfaat yang akan diperoleh dari sistem ERP dalam jangka panjang.

Usability

Sistem ERP harus mudah digunakan oleh pengguna di berbagai tingkatan dalam perusahaan. Tinjau antarmuka pengguna, kemudahan navigasi, dan fitur-fitur yang dapat membantu efisiensi kerja. Sistem yang kompleks atau sulit digunakan dapat menghambat adopsi oleh pengguna.

Vendor yang Terpercaya

Pilihlah vendor yang memiliki reputasi yang baik dan telah terbukti dalam menyediakan sistem ERP berkualitas. Tinjau rekam jejak vendor, reputasi, serta testimoni pelanggan sebelum membuat keputusan akhir.

 

Kesimpulan

ERP adalah sebuah sistem terintegrasi yang digunakan untuk mengelola berbagai proses bisnis di perusahaan, mulai dari manajemen keuangan, persediaan, produksi, logistik, hingga sumber daya manusia. Dengan memanfaatkan ERP, perusahaan dapat mengintegrasikan data dan proses bisnis yang berbeda menjadi satu platform yang terpusat.

Dalam keseluruhan, sistem ERP memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan, termasuk peningkatan efisiensi, penghematan biaya, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan peningkatan pelayanan pelanggan. Dengan menggunakan ERP, perusahaan dapat mengoptimalkan operasi bisnis mereka, meningkatkan produktivitas, dan tetap bersaing di pasar yang kompetitif.

Temukan artikel-artikel seputar teknologi lainnya di blog maupun knowledge base Cloud Raya. Anda, juga bisa mencobai fitur-fitur Cloud Raya termasuk backup dan snapshot di panel Cloud Raya yang simpel dan mudah digunakan, dengan cara registrasi gratis di sini.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Ready, Set, Cloud

Ready, Set, Cloud