Kubernetes Aman? – Apa Saja Vulnerability dan Cara Mengatasinya

Kubernetes Aman

Setelah mengetahui segudang keuntungan Kubernetes, pertanyaan seperti apakah Kubernetes aman? Menjadi pertimbangan setelahnya. 

Banyak penggiat IT atau programmer yang berpendapat bahwa Kubernetes sangatlah aman. Selain karena sistem keamanannya sendiri, Kubernetes juga mempunyai komunitas besar yang sangat responsif dalam menanggapi masalah keamanan. 

Tapi, apakah benar Kubernetes aman? Di artikel ini akan dibahas masalah keamanan apa saja yang perlu diketahui dan bagaimana cara memberikan keamanan lebih pada Kubernetes. 

Kubernetes Aman? – Sistem Keamanan Kubernetes 

Keamanan Kubernetes berbasis pada 4C yang merupakan standar keamanan Cloud Native Software, yaitu Cloud, Cluster, Container, dan Code. 

Cloud (dalam bentuk fisik atau hosting) merupakan di mana semua data tersimpan dan menjadi dasar dari terbentuknya cloud native software termasuk Kubernetes. Yang artinya, keamanan Kubernetes Anda bergantung pada cloud yang Anda gunakan. Pastikan Anda menggunakan cloud atau data center yang mempunyai sistem keamanan tinggi untuk memastikan Kubernetes aman. 

Berikutnya adalah cluster. Cluster Kubernetes terdiri dari sekumpulan komputer atau virtual machine (VM) yang bekerjasama menjalankan sebuah aplikasi. Artinya, Anda perlu memastikan bahwa tiap komputer atau VM telah mempunyai sistem keamanan yang baik. Sehingga, Kubernetes Anda juga mempunyai cluster yang aman untuk aplikasi-aplikasi Anda. 

Kubernetes terdiri dari banyak container yang mana per container memiliki semua hal yang diperlukan untuk menjalankan software. Cara untuk membuat container Kubernetes aman adalah dengan hanya memasukan code yang diperlukan, membatasi akses, dan memeriksa secara detail keamanan container pada saat proses pembuatannya. 

Selanjutnya adalag code. Seperti yang kita tahu, Code merupakan instruksi yang membangun sebuah software. Ketika menggunakan Kubernetes, sangat penting untuk menjaga keamanan code Anda. Yang bisa dilakukan untuk mengamankan Kubernetes dari sisi code adalah, menerapkan sistem enkripsi, menjaga code-code penting agar tidak terekspos di publik, dan melakukan pemeriksaan code secara berkala untuk memastikan tidak ada vulnerability atau celah keamanan dari code.  

Kerentanan Keamanan Kubernetes pada Lifecycle Aplikasi dan Cara Menghadapinya 

Keamanan Kubernetes berperan penting untuk lifecycle sebuah aplikasi di dalamnya. Yang dimaksud dengan Lifecycle aplikasi atau siklus hidup aplikasi mengacu pada serangkaian tahapan dan proses sebuah aplikasi mulai dari tahap perencanaan dan pengembangan, hingga pengujian, penyebaran, pengoperasian, pemeliharaan, dan akhirnya penonaktifan atau penggantian. 

Kubernetes secara bawaan sudah memiliki sistem keamanan yang baik. Contohnya saja, kontainer aplikasi biasanya tidak ditambal (patched) atau diperbarui (update) tetapi, image kontainer diganti seluruhnya dengan versi baru. Hal ini memungkinkan kontrol ketat dan proses recover lebih cepat jika ditemukan kerentanan keamanan. 

Namun karena masing-masing pod bersifat sementara dan lingkungan runtime yang selalu berubah, menghadirkan tantangan tersendiri bagi programmer terkait keamanan IT. Untuk menghadapi tantangan ini, Anda bisa menerapkan beberapa langkah keamanan berikut ini: 

  • Memastikan code bebas dari kompromi: pastikan code yang digunakan tidak memiliki celah keamanan. Cara melakukannya adalah dengan menggunakan tools keamanan Kubernetes yang bisa membantu mengidentifikasi celah keamanan sebelum pengaplikasian. 
  • Memberikan tanda tangan digital untuk tingkat kepercayaan pada kode: hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa kode berasal dari source yang dapat dipercaya keamanannya. 
  • Memberikan visibilitas dan transparansi pada kode dan konfigurasi: cara ini diperlukan untuk memastikan keamanan baik pada code aplikasi maupun konfigurasi Kubernetes. 
  • Mencegah informasi masuk atau keluar ke layanan yang tidak aman: Keluar-masuknya informasi dari atau ke layanan yang tidak aman bisa menyebabkan berbagai ancaman keamanan. Karena itu, penting mengontrol penuh akses keluar-masuk informasi. 

Kerentanan Keamanan Kubernetes pada Proses Building, Deployment, dan Runtime 

Setelah tahu beberapa cara mengatasi kerentanan keamanan secara general pada lifecycle aplikasi, akan dibahas juga kerentanan keamanan Kubernetes yang bisa terjadi di tiap-tiap proses lifecycle aplikasinya. 

Proses building 

Pada proses building aplikasi terdapat 2 hal yang bisa menyebabkan terjadinya kerentanan keamanan: 

  • Code berasal dari sumber yang tidak terjamin keamanannya. Code yang diambil sembarangan bisa mengandung malware atau membuat jalan masuknya pelaku kejahatan siber. 
  • Base images yang terlalu besar. Pada Kubernetes, akan lebih baik jika hanya menunjukkan apa yang diperlukan demi keamanan. 

Proses Deployment 

  • Memberikan hak akses yang tidak perlu. Sangat disarankan untuk memberikan akses hanya pada yang berkepentingan untuk mengurangi risiko serangan siber. 
  • Kegagalan dalam mengisolasi aplikasi pada cluster. Namespace sebaiknya digunakan untuk menjaga agar sumber daya dan tim tetap terpisah satu sama lain. 
  • Pergerakan lateral dalam cluster. Gunakan kebijakan yang bisa membagi jaringan untuk mencegah pergerakan serangan di dalam cluster. 
  • Akses yang tidak diizinkan. Pastikan kontrol akses berbasis peran (RBAC) dikonfigurasi dengan baik untuk membatasi akses. 

Proses Runtime 

  • Serangan pada infrastruktur. Elemen seperti API server dan etcd bisa menjadi sasaran serangan. Lakukan pembaruan dan perbaikan secara teratur untuk menghindari risiko ini. 
  • Kompleksitas. Saat Kubernetes mengalami serangan, sebaiknya segera mengisolasi, menghentikan, dan mengganti bagian yang terpengaruh serangan dengan bagian yang baru. 

Tips Kubernetes Aman Lainnya yang Perlu Diperhatikan 

  1. Gunakan Host OS yang minim dan menggunakan pilihan SELinux untuk mendapat kontrol lebih. 
  2. Scan Image secara menyeluruh untuk menemukan kerentanan, termasuk image OS dan eksternal.
  3. Gunakan namespace dan kontrol akses berbasis peran (RBAC) untuk membagi cluster dan pengguna secara terstruktur.  
  4. Tentukan kebijakan segmentasi jaringan sebelum implementasi produksi untuk memastikan koneksi dirutekan dengan benar. Tentukan dengan hati-hati kebijakan ingress dan egress. 
  5. Batasi hak akses sekecil mungkin dan jangan jalankan proses aplikasi sebagai root. 
  6. Integrasikan langkah-langkah keamanan, seperti pemindaian image, ke dalam alur kerja CI/CD. Atau, Anda jalankan uji keamanan CIS Benchmark untuk hasil yang lebih baik. 
  7. Amankan cluster Kubernetes. Konfigurasikan RBAC untuk me-limit akses ke server API. astikan semua komunikasi etcd diamankan dengan enkripsi TLS. Begitu juga, kunci izin kubelet dengan mengonfigurasi RBAC. 
  8. Batasi akses pod dengan menggunakan kontrol bawaan dalam Kubernetes, seperti mengonfigurasi konteks keamanan. 
  9. Menerapkan keamanan proaktif yang meliputi pemantauan aktivitas proses, komunikasi antara layanan, dan komunikasi eksternal ke cluster. 

Kesimpulan 

Nah, jika masih ada pertanyaan apakah Kubernetes aman? Jawabannya adalah Kubernetes mempunyai sistem keamanan bawaan tangguh. Namun, seperti software dengan native-cloud lainnya, Kubernetes masih memiliki celah keamanan. Meskipun begitu, sudah banyak tips-tips dan tutorial cara mengatasi celah keamanan yang ada, seperti yang telah dijelaskan pada paragraf di atas. 

Dapatkan insight seputar teknologi di blog CloudRaya. Atau, Anda juga bisa mengakses insight dari kami melalui video di Youtube CloudRaya. 

Facebook
Twitter
LinkedIn

Ready, Set, Cloud

Ready, Set, Cloud