Deploy Kubernetes Secara Manual VS KaaS – Mana yang Lebih Baik?

KaaS vs Manual Deployment

Memanfaatkan KaaS (Kubernetes as a Service) atau deploy Kubernetes secara manual kerap menjadi dilema di kalangan programmer dan business owner. Keduanya memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing.  

Sebagai programmer maupun pemilik bisnis, waktu dan upaya tentunya sangat berharga. Kedua aspek tersebut bisa mempengaruhi performa aplikasi hingga mempengaruhi performa perusahaan jika tidak dialokasikan dengan bijak.  

Untuk itu sangat penting untuk memilih metode deployment Kubernetes yang paling sesuai kebutuhan, agar memberikan performa yang maksimal.  

Di artikel ini akan dibahas masing keuntungan dan kekurangan deploy Kubernetes menggunakan KaaS atau manual, simak sampai akhir, ya. 

Deploy Kubernetes Secara Manual 

Dengan sifatnya yang open source, pengguna Kubernetes bisa dengan leluasa membangun sendiri cluster-nya dari 0. Selain itu, mereka juga bisa dengan bebas melakukan kostumisasi pada cluster mereka sebagaimana diinginkan.  

Meskipun Kubernetes sangat bisa dibangun sendiri secara manual, banyak pengguna ragu untuk melakukannya.  

Agar memiliki pertimbangan yang lebih matang, ketahuilah keuntungan dan kekurangan membangun cluster Kubernetes sendiri secara manual. 

Keuntungan 

  • Kontrol penuh: Anda memiliki kontrol penuh dalam konfigurasi dan setup yang spesifik berdasarkan tingkat kebutuhan project atau perusahaan Anda. 
  • Pengalaman belajar: Pengguna bisa mendapatkan pemahaman mendalam yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kubernetes. 
  • Fleksibilitas: Anda bebas mengatur secara menyeluruh mulai dari penerapan keamanan, sistem networking, hingga mengelola waktu dan proses update sesuai kebijakan perusahaan. 

Kekurangan 

  • Kompleksitas tinggi: membangun Kubernetes secara manual memiliki proses yang rumit dan kompleks. Pengguna memerlukan pemahaman mendalam tentang tiap komponen Kubernetes, networking, dan manajemen infrastruktur.  
  • Membutuhkan waktu panjang: untuk membuat cluster Kubernetes secara manual pengguna perlu membuat, konfigurasi, dan melakukan troubleshooting server demi server secara manual. Yang mana bisa menghambat timeline project Anda. 
  • Biaya tak terduga: meskipun open-source, membangun Kubernetes secara mandiri bisa menghadirkan biaya yang tidak terduga. Biaya yang dimaksud biaya tambahan infrastruktur dan tools di luar perencanaan, hingga kebutuhan personel tambahan untuk mengelola cluster Kubernetes.   

Memanfaatkan KaaS (Kubernetes as a Service) 

KaaS banyak dihadirkan oleh berbagai penyedia layanan cloud. Kehadiran KaaS merupakan solusi yang diberikan bagi individu, perusahaan, atau organisasi yang memiliki keterbatasan dalam proses deployment hingga manajemen cluster Kubernetes. 

Sama seperti membangun Kubernetes secara manual, KaaS memiliki keuntungan dan juga kekurangan. Simak penjabaran kekurangan dan juga keuntungan menggunakan KaaS di bawah ini, untuk membantu Anda untuk memutuskan metode mana yang perlu Anda pilih. 

Keuntungan 

  • Kemudahan proses deployment: penyedia layanan KaaS menyediakan proses pembuatan cluster yang lebih mudah dan simpel. Hal ini tentu saja menguntungkan bagi mereka yang kurang memiliki pemahaman akan Kubernetes. 
  • Hemat waktu dan sumberdaya: dengan proses deployment yang disederhanakan, pengguna bisa menghemat alokasi waktu dan personel yang diperlukan untuk membangun serta mengelola Kubernetes. 
  • Otomatisasi: penyedia layanan KaaS menyediakan teknologi otomatisasi untuk scaling cluster, load balancing, dan failover, yang bisa meningkatkan efisiensi waktu penggunanya. 
  • Alokasi Biaya yang Jelas: Biasanya KaaS provider telah menyediakan skema biaya yang jelas, yang mana menguntungkan untuk proses budgeting.  
  • Bantuan maintenance: KaaS provider yang mana ada penyedia layanan cloud memiliki banyak tenaga ahli yang siap membantu Anda dalam proses pembuatan maupun manajemen cluster Kubernetes Anda. 

Kekurangan 

  • Ketergantungan pada provider: beberapa provider KaaS menerapkan sistem vendor-lock-in yang bisa menghambat proses migrasi jika ingin pindah ke provider lain.  
  • Berkurangnya proses pembelajaran: kemudahan yang ditawarkan KaaS memang sangat membantu untuk tujuan efisiensi waktu dan tenaga, tetapi kurang tepat jika tujuannya adalah mempelajari Kubernetes secara mendalam. 

Kesimpulan 

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa kedua metode Kubernetes memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Anda bisa memilih berdasarkan goals dan kebutuhan Anda. 

Namun, jika Anda memilih menggunakan KaaS ada baiknya memilih provider terpercaya yang tidak memiliki sistem vendor-lock-in seperti CloudRaya. CloudRaya menghadirkan KubeRaya untuk memberikan kemudahan dalam proses pembuatan hingga manajemen cluster Kubernetes. KubeRaya juga memiliki sistem pembayaran pay-per-use yang memungkinkan Anda hanya membayar apa yang digunakan saja, dan skalabilitas tinggi untuk mendukung kebutuhan perusahaan Anda yang terus berkembang

Facebook
Twitter
LinkedIn

Ready, Set, Cloud

Ready, Set, Cloud