Mengenal Ransomware: Ancaman Cyber yang Meningkat dan Cara Pencegahannya

Ransomware

Pernahkah Anda mendengar tentang ransomware? Jika belum, Anda tidak sendirian. Ancaman dunia maya yang sedang naik daun ini berpotensi merugikan Anda ribuan dolar, atau bahkan lebih buruk lagi, seluruh bisnis Anda.

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi file Anda dan meminta pembayaran sebagai imbalan untuk membukanya. Ransomware menjadi semakin populer di kalangan penjahat siber dalam beberapa tahun terakhir, yang menargetkan individu dan bisnis.

Pada artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu ransomware, bagaimana cara kerjanya, dan yang paling penting, bagaimana Anda dapat mencegahnya. Dengan memahami ancaman dunia maya ini dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, Anda bisa melindungi diri Anda dan bisnis Anda dari dampak buruk serangan ransomware. Jadi, mari kita mulai dan pelajari cara menjaga aset digital Anda tetap aman.

Apa itu Ransomware?

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi file korban atau mengunci perangkat mereka. Penyerang meminta pembayaran dari korban sebagai imbalan atas kunci dekripsi untuk mendapatkan kembali akses. Serangan Ransomware dapat berkisar dari serangan skala kecil pada pengguna individu hingga serangan skala besar pada seluruh organisasi. Para penyerang dapat memperoleh akses ke perangkat melalui berbagai metode, seperti email phishing, situs web berbahaya, atau teknik rekayasa sosial.

Sejarah Ransomware

Ransomware, sebuah jenis malware yang menyerang sistem komputer dan mengenkripsi data korban, memiliki sejarah yang mencakup beberapa dekade. Berikut adalah gambaran singkat tentang sejarah ransomware:

  1. Awal Ransomware: Ransomware pertama yang diketahui muncul pada awal 1990-an dengan nama “AIDS Trojan” atau “PC Cyborg.” Ransomware ini mengeksploitasi sistem operasi DOS dan mengenkripsi file pada hard drive komputer korban. Pembuat ransomware ini kemudian meminta tebusan dalam bentuk uang tunai yang dikirim melalui surat pos.
  2. Evolusi Ransomware: Pada tahun 2005, muncul ransomware yang dikenal dengan nama “Gpcode.” Ransomware ini menggunakan algoritma enkripsi yang lebih kuat dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin, sebuah mata uang digital yang sulit dilacak. Kemudian, muncul variasi-variasi ransomware baru dengan teknik dan metode enkripsi yang lebih canggih.
  3. Golden Age of Ransomware: Antara tahun 2012 hingga 2017, ransomware mengalami ledakan popularitas dan aktivitas. Ransomware Cryptolocker menjadi salah satu yang paling terkenal pada periode ini. Cryptolocker menggunakan enkripsi kunci publik yang kuat dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin. Selama periode ini, banyak varian ransomware lainnya seperti Locky, Cerber, dan WannaCry juga muncul dan menyebar dengan cepat.
  4. Ransomware Modern: Dalam beberapa tahun terakhir, ransomware semakin berkembang dengan fitur-fitur baru dan teknik serangan yang lebih canggih. Ransomware modern sering menggunakan teknik phishing email, exploit kit, atau serangan melalui jaringan untuk menginfeksi komputer korban. Contoh ransomware yang terkenal saat ini termasuk Ryuk, Sodinokibi, Maze, dan REvil.
  5. Double Extortion dan Target Korban yang Lebih Luas: Salah satu tren terbaru dalam ransomware adalah double extortion, di mana penyerang tidak hanya mengenkripsi data, tetapi juga mencuri data sensitif sebelumnya. Mereka mengancam akan merilis data tersebut ke publik jika tebusan tidak dibayar. Selain itu, target ransomware juga meluas dari pengguna individu ke perusahaan besar, organisasi pemerintah, dan infrastruktur penting.

Seiring dengan waktu, ransomware terus berkembang dan beradaptasi dengan upaya untuk menghindari deteksi serta meningkatkan potensi keuntungan bagi para penyerang. Oleh karena itu, penting bagi pengguna dan organisasi untuk terus meningkatkan langkah-langkah keamanan dan pemulihan data untuk melindungi diri dari serangan ransomware yang berbahaya.

Sejarah Ransomware

Source : https://pexels.com/

 

Bagaimana Ransomware Bekerja?

Ransomware dapat memasuki sebuah perangkat dan menyebar ke seluruh jaringan setelah menginfeksi sistem awal. Penyerang mendapatkan kendali atas perangkat dan mengenkripsi file, membuatnya tidak dapat digunakan oleh korban. Kemudian, penyerang meminta pembayaran sebagai imbalan atas kunci dekripsi untuk memulihkan akses ke file. Selain itu penyerang juga sering kali meminta pembayaran dalam mata uang kripto, sehingga sulit untuk melacak pembayaran atau penyerang.

Jenis – Jenis Ransomware

Jenis-jenis ransomware dapat bervariasi dalam metode serangan, strategi enkripsi, dan cara mereka meminta tebusan. Berikut adalah beberapa jenis ransomware yang umum:

Encrypting Ransomware

Jenis ransomware ini merupakan yang paling umum. Ransomware ini mengenkripsi file korban menggunakan algoritma enkripsi yang kuat, seperti RSA atau AES, sehingga korban tidak dapat mengakses atau menggunakan data mereka tanpa kunci dekripsi yang tepat. Contoh ransomware encrypting yang terkenal adalah WannaCry, Cryptolocker, dan Ryuk.

Screen Lockers

Jenis ransomware ini mengunci akses ke sistem korban dengan menampilkan pesan tebusan secara langsung di layar. Mereka menghalangi pengguna dari mengakses desktop, aplikasi, atau data mereka. Ransomware screen lockers sering menyamar sebagai pemberitahuan dari otoritas pemerintah atau lembaga keamanan yang mengklaim bahwa pengguna telah melanggar hukum. Contoh ransomware jenis ini adalah Reventon dan FBI Ransomware.

MBR Ransomware

Ransomware jenis ini menargetkan Master Boot Record (MBR) komputer. MBR adalah bagian penting dari hard drive yang berisi informasi untuk memulai sistem operasi. Ransomware MBR menggantikan MBR dengan kode berbahaya yang memblokir booting sistem. Ini mengarah pada kegagalan boot dan tampilan pesan tebusan ketika komputer dinyalakan. Contoh ransomware MBR termasuk Satana dan Petya.

Mobile Ransomware

Jenis ransomware ini dirancang khusus untuk menyerang perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Ransomware mobile dapat mengenkripsi file di perangkat atau mengunci layar, meminta tebusan dalam bentuk cryptocurrency. Contoh ransomware mobile adalah Android/Filecoder.C dan SLocker.

RaaS (Ransomware as a Service)

RaaS adalah model bisnis yang memungkinkan individu yang tidak memiliki keahlian teknis untuk menciptakan dan mendistribusikan ransomware. Mereka dapat menggunakan platform RaaS untuk memodifikasi ransomware yang ada dan meluncurkannya ke target mereka. Ini memungkinkan penyebaran ransomware menjadi lebih luas dan meningkatkan ancaman keseluruhan. Contoh platform RaaS termasuk Cerber, Satan, dan Philadelphia.

Setiap jenis ransomware memiliki karakteristik dan metode serangan yang unik. Penting untuk memiliki kebijakan keamanan yang kuat, melindungi sistem dengan firewall dan antivirus yang mutakhir, menghindari mengklik tautan atau lampiran yang mencurigakan, serta melakukan backup data secara teratur untuk mengurangi risiko dan dampak dari serangan ransomware.

Jenis-Jenis Ransomware

Source : https://pexels.com/

Metode Serangan Ransomware

Ransomware menggunakan beberapa metode serangan yang berbeda untuk menginfeksi sistem dan mengenkripsi data korban. Berikut adalah beberapa metode serangan yang umum digunakan oleh ransomware:

Email Phishing

Ransomware seringkali menyebar melalui email phishing yang menipu pengguna untuk mengklik tautan atau membuka lampiran yang mencurigakan. Email tersebut seringkali menyamar sebagai komunikasi dari lembaga resmi, layanan pengiriman, atau organisasi terpercaya lainnya. Setelah korban mengklik tautan atau membuka lampiran tersebut, ransomware akan terinfeksi ke dalam sistem.

Eksploitasi Rentan

Ransomware dapat memanfaatkan kerentanan atau celah keamanan dalam sistem operasi atau perangkat lunak untuk memasuki sistem korban. Penyerang akan mencari sistem yang tidak diperbarui atau tidak memiliki patch keamanan terbaru, dan menggunakan eksploitasi ini untuk menginfeksi komputer dengan ransomware.

Malvertising

Ransomware dapat didistribusikan melalui iklan berbahaya (malvertising) yang muncul di situs web yang tidak aman. Ketika pengguna mengklik iklan tersebut, ransomware akan diunduh dan diinstal ke dalam sistem mereka tanpa sepengetahuan mereka.

Remote Desktop Protocol (RDP)

Ransomware dapat memanfaatkan layanan Remote Desktop Protocol (RDP) yang tidak aman. Jika penyerang berhasil mendapatkan akses ke layanan RDP yang tidak terlindungi, mereka dapat masuk ke dalam sistem korban dan menginstal ransomware secara langsung.

Exploit Kit

Ransomware dapat disebarkan melalui exploit kit, yang merupakan serangkaian exploit yang otomatis memanfaatkan kerentanan di browser web dan plugin yang terpasang di sistem korban. Ketika pengguna mengunjungi situs web yang terinfeksi, exploit kit akan secara otomatis mencoba mengeksploitasi kerentanan dalam sistem mereka untuk menginfeksi dengan ransomware.

Jaringan Botnet

Ransomware juga dapat didistribusikan melalui jaringan botnet, yang terdiri dari banyak komputer yang terinfeksi sebelumnya dan dikuasai oleh penyerang. Komputer dalam botnet digunakan untuk menyebarkan ransomware ke komputer lain dalam jaringan yang rentan.

Penting untuk menjaga sistem dan perangkat lunak Anda tetap diperbarui dengan patch keamanan terbaru, menghindari mengklik tautan atau lampiran yang mencurigakan, menggunakan firewall dan antivirus yang andal, serta mengedepankan kesadaran tentang keamanan cyber untuk mengurangi risiko serangan ransomware.

Apa Keuntungan Bagi Mereka yang Menyebarkan Ransomware?

Mereka yang menyebarkan ransomware memiliki beberapa keuntungan yang mendorong mereka untuk melakukan serangan ini. Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh para penyebar ransomware:

Tebusan (Ransom) Finansial

Keuntungan utama bagi para penyebar ransomware adalah mendapatkan uang tebusan dari korban. Setelah ransomware berhasil mengenkripsi data korban, penyerang akan menuntut pembayaran tebusan dalam bentuk cryptocurrency seperti Bitcoin yang sulit dilacak. Jika korban membayar tebusan, penyerang kemudian memberikan kunci dekripsi untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Uang tebusan yang diterima dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi penyerang.

Anonimitas

Penggunaan mata uang kripto dan teknologi yang canggih membuat para penyebar ransomware dapat menyembunyikan identitas mereka. Transaksi menggunakan mata uang kripto dapat dilakukan secara anonim tanpa mengungkapkan informasi pribadi penyerang. Hal ini membuat penegakan hukum sulit melacak pelaku di balik serangan ransomware.

Skala yang Luas

Ransomware dapat menyebar dengan cepat melalui jaringan internet, menginfeksi banyak korban dalam waktu singkat. Serangan ransomware yang berhasil dapat memberikan keuntungan yang signifikan karena jumlah potensial korban yang dapat diminta tebusan sangat besar.

Model Bisnis Ransomware as a Service (RaaS)

Beberapa penyerang ransomware menawarkan model bisnis RaaS yang memungkinkan mereka menjual ransomware kepada pihak lain. Dalam hal ini, penyebar ransomware mendapatkan keuntungan dari penjualan ransomware kepada orang-orang yang kurang berpengalaman dalam teknis atau penyerang yang ingin memanfaatkannya untuk serangan mereka sendiri. Model bisnis RaaS memperluas jangkauan serangan ransomware dan memperoleh keuntungan dari penjualan produk mereka.

Data Pencurian

Beberapa varian ransomware saat ini juga mencuri data korban sebelum mengenkripsi dan mengancam akan mempublikasikannya jika tebusan tidak dibayar. Dalam hal ini, penyerang dapat memperoleh keuntungan dengan menjual atau memeras korban dengan ancaman mengungkapkan data pribadi atau bisnis yang sensitif.

Meskipun para penyebar ransomware dapat menghasilkan keuntungan finansial, tindakan mereka adalah ilegal dan merugikan banyak individu dan organisasi. Penting bagi pengguna dan organisasi untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan, seperti backup data yang teratur, penggunaan solusi keamanan yang andal, dan kesadaran tentang serangan ransomware untuk melindungi diri mereka dari ancaman ini.

ransomware

Source : https://pexels.com/

Bagaimana Cara Mencegah Serangan Ransomware?

Mencegah serangan ransomware membutuhkan kombinasi tindakan proaktif dan respons reaktif. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh individu dan organisasi untuk mencegah serangan ransomware:

  1. Selalu Perbarui Perangkat Lunak:Pastikan semua program perangkat lunak selalu diperbarui dengan tambalan dan pembaruan keamanan terbaru.
  2. Gunakan Perangkat Lunak Anti-Virus: Gunakan perangkat lunak anti-virus yang dapat mendeteksi dan mencegah serangan ransomware.
  3. Cadangkan File Penting: Cadangkan file-file penting secara teratur ke hard drive eksternal atau penyimpanan awan, sehingga jika terjadi serangan, Anda bisa memulihkan file Anda tanpa membayar uang tebusan.
  4. Waspada dengan Email: Berhati-hatilah saat membuka email dari pengirim yang tidak dikenal atau mengklik tautan atau lampiran di dalam email.
  5. Mendidik Karyawan: Latihlah karyawan tentang cara mengenali dan mencegah serangan phishing dan teknik rekayasa sosial lainnya.

Bagaimana Cara Menangani Ransomware ?

Untuk menangani ransomware, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat segera setelah terdeteksi atau terinfeksi. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk menangani ransomware:

1. Isolasi

Segera isolasi sistem yang terinfeksi dengan memutuskan koneksi jaringan atau menonaktifkan perangkat dari jaringan. Hal ini dapat membantu mencegah penyebaran ransomware ke sistem lain di jaringan.

2. Hentikan Proses

Coba hentikan proses ransomware yang sedang berjalan di sistem. Anda dapat menggunakan Task Manager atau alat manajemen tugas lainnya untuk menghentikan proses yang mencurigakan.

3. Laporkan

Laporkan serangan ransomware kepada departemen TI atau tim keamanan jaringan di organisasi Anda. Juga, laporkan serangan kepada pihak penegak hukum atau otoritas yang relevan agar dapat dilakukan tindakan penegakan hukum yang diperlukan.

4. Jangan Bayar Tebusan

Disarankan untuk tidak membayar tebusan kepada penyerang. Tidak ada jaminan bahwa mereka akan memberikan kunci dekripsi atau mengembalikan data Anda setelah menerima pembayaran. Selain itu, membayar tebusan hanya mendorong praktik ransomware yang lebih luas.

5. Identifikasi Ransomware

Coba identifikasi jenis ransomware yang menginfeksi sistem Anda. Ini dapat membantu dalam mencari alat dekripsi yang mungkin tersedia secara gratis dari penyedia keamanan atau lembaga penelitian keamanan.

6. Pemulihan dari Backup

Jika Anda memiliki cadangan data yang teratur dan terenkripsi, pulihkan sistem Anda menggunakan backup yang sah dan bebas dari ransomware. Pastikan backup Anda terlindungi dan tidak terhubung secara langsung ke sistem utama.

7. Analisis Keamanan

Setelah pemulihan data, lakukan analisis keamanan menyeluruh pada sistem untuk mengidentifikasi celah yang memungkinkan ransomware masuk. Perbarui dan pasang patch keamanan terbaru untuk mengatasi kerentanan yang mungkin digunakan oleh serangan ransomware.

8. Pendidikan dan Kesadaran

Tingkatkan pendidikan dan kesadaran keamanan di antara pengguna Anda. Berikan pelatihan tentang taktik phishing, lampiran berbahaya, dan langkah-langkah pencegahan keamanan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko serangan ransomware.

9.Solusi Keamanan

Gunakan solusi keamanan yang kuat, seperti firewall, antivirus, dan antimalware yang mutakhir. Pastikan mereka selalu diperbarui dan diatur untuk melakukan pemindaian yang teratur dan mendeteksi ancaman ransomware.

Menghadapi serangan ransomware membutuhkan langkah-langkah yang cepat dan tepat. Dengan melakukan isolasi, melaporkan, tidak membayar tebusan, dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat membantu meminimalkan kerusakan dan memulihkan sistem dengan seefisien mungkin.

Kesimpulan

Ransomware merupakan ancaman yang terus berkembang di era digital saat ini. Penting untuk memahami apa itu ransomware, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana cara mencegah serangan. Dengan menerapkan langkah-langkah proaktif dan mengedukasi diri sendiri dan karyawan Anda, Anda bisa mengurangi risiko menjadi korban serangan ransomware serta melindungi perangkat dan data Anda.

Temukan artikel-artikel seputar teknologi lainnya di blog maupun knowledge base Cloud Raya. Anda, juga bisa mencobai fitur-fitur Cloud Raya termasuk backup dan snapshot di panel Cloud Raya yang simpel dan mudah digunakan, dengan cara registrasi gratis di sini.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Ready, Set, Cloud

Ready, Set, Cloud