Karakteristik Cloud Computing

Karakteristik cloud computing tidak banyak diketahui. Padahal, sistem ini sendiri sangat berguna di dunia internet. Cloud computing sendiri berasal dari dua kata. Cloud berarti awan yang memegang makna internet. Sedangkan computing sendiri adalah proses penggunaan komputer. Intinya, cloud computing adalah proses penggunaan komputer dengan pemanfaatan internet.

Dalam penggunaan teknik ini, satu-satunya yang dibutuhkan hanya internet. Itu karena, penyimpanan data sepenuhnya akan dilakukan pada server. Untuk itu, space yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit. Dengan itu, pekerjaan juga menjadi lebih praktis. Tidak perlu lagi mengupayakan copy data pada banyak tempat.

Dengan ini, pengeluaran sebuah perusahaan bisa diminimalisir menjadi sekecil mungkin. Untuk memahami lebih jauh, sebenarnya terdapat beberapa karakteristik cloud computing yang dapat dilihat secara seksama. Agar dapat memahaminya dengan lebih baik, Anda tentu perlu mengetahui karakteristik tersebut.

Adanya Broad Network Access dan Resource Pooling

Broad network access atau akses jaringan luas merupakan syarat wajib dari cloud computing. Ketika akses luas ini tidak dimiliki, maka fungsi utamanya untuk mempermudah menjadi hilang. Ketika teknik karakteristik ini dimiliki, setiap jenis perangkat bisa memiliki akses tanpa terkecuali. Ini dapat dilihat pada smartphone, tablet, atau laptop.

Namun sebenarnya, ini tergantung perangkat itu sendiri. Apabila perangkat tersebut tidak memiliki izin akses, maka cloud computing tidak bisa digunakan. Atau, kondisi ini juga bisa terjadi jika publisher perangkat tersebut memang tidak menyediakan aksesnya. Contoh karakteristik broad network access dapat dilihat pada facebook.

Menggunakan perangkat apa saja, facebook bisa diakses. Bahkan akses tersebut bisa dilakukan di mana saja asalkan terdapat akses internet. Selain broad network access, Resource Pooling merupakan karakteristik cloud computing selanjutnya. Resource pooling sendiri memiliki arti penggabungan sumber daya.

Ketika berbicara tentang cloud computing, ada banyak pelanggan yang akan menggunakan sistemnya. Tentu, tipe pelanggan tersebut tidak sama dalam menggunakan sistem. Terdapat kebutuhan berbeda antara satu pelanggan dengan pelanggan lain. Oleh sebab itu, sistem ini pasti memiliki sifat dinamis.

Dengan sifat dinamisnya, kebutuhan setiap pelanggan akan terpenuhi dengan baik. Contoh nyata dari resource pooling ini nampak jelas pada google. Google memiliki ratusan ribu server. Server-server tersebut disebar ke seluruh penjuru dunia. Dengan penyebaran tersebut, setiap pelanggan bisa menggunakannya.

On Demand Self Service dan Measured Service

Karakteristik cloud computing selanjutnya adalah on demand self service. Intinya, ini adalah karakteristik di mana pelanggan bisa menggunakan fitur sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Intinya, sistem ini tidak memberikan fitur satu arah. Fitur satu arah ini membuat pelanggan hanya mengikuti apa paket yang sudah ada ketika mengakses sesuatu.

Jika hal itu terjadi, maka sistemnya tidak bisa disebut cloud computing. Penggunaan layanan mandiri merupakan hal wajib yang tidak boleh hilang. Contoh nyata dari on demand self service dapat terlihat jelas pada google mail. Ketika membuka google mail, seseorang bisa menggunakan layanan sesuai keinginannya.

Baik itu menulis pesan, menghapus, atau hanya sekedar mencari data, semuanya bebas dilakukan. Penyedia tidak bisa mengintervensi setiap hal yang dilakukan oleh pelanggan. Selain itu, karakteristik cloud computing selanjutnya bernama measured service. Intinya, ini membuat pengukuran layanan sumber daya bisa dilakukan secara optimal.

Walaupun tidak begitu bermanfaat bagi penyedia, karakteristik ini sangat bermanfaat bagi pengguna. Ketika pengukuran tersebut bisa dilihat secara transparan, pengguna bisa mengontrol sumber daya yang dikeluarkannya. Macam sumber daya yang bisa dikontrol sendiri bermacam-macam. Sumber daya tersebut seperti bandwidth dan penyimpanan.

Contoh paling jelas dalam measured service dapat dilihat pada dropbox. Ketika menggunakan dropbox, space bisa dikontrol secara penuh. Pengguna bisa melihat space kosong dan penuh. Selain itu, masa aktif akun juga bisa dilihat. Dengan ini, segala bentuk layanan bisa diukur secara sempurna.

Rapid Elasticity Juga Merupakan Karakteristik Wajib

Karakteristik cloud computing wajib selanjutnya bernama rapid elasticity. Dalam bahasa Indonesia, rapid elasticity memiliki arti elastisitas cepat. Intinya, sifat fleksibel sangat perlu disematkan penyedia agar pelanggan menjadi lebih nyaman. Tentu, karakteristik ini sangat bermanfaat ketika sedang melakukan akses.

Tergantung kebutuhannya, pengguna pasti ingin merubah jenis layanan yang digunakan. Biasanya, perubahan layanan tersebut berhubungan dengan penurunan atau peningkatan kapasitas. dengan adanya fleksibilitas tersebut, kapasitas yang disediakan seakan tanpa batas. Dengan itu, kebutuhan pengguna akan terpenuhi seluruhnya. Ciri paling nyata dari karakteristik ini nampak jelas pada microsoft 365.

Pada microsoft 365, terdapat dua tipe pilihan yang disediakan untuk para pengguna. Pilihan tersebut yang pertama adalah layanan small. Yang kedua sendiri adalah business. Tentu, kapasitas layanan untuk keduanya berbeda. Ketika seseorang menggunakan microsoft 365, perubahan dari small menuju business bisa dilakukan dengan mudah. Selain itu, perubahan sebaliknya juga bisa dilakukan.

Bagi penyedia, seluruh karakteristik ini wajib dipenuhi. Apabila salah satunya tidak ada, pengguna pasti lari ke tempat lain. Di samping itu, teliti dalam melihat update di internet juga sangat penting. Bisa saja, kedepannya terdapat karakteristik cloud computing tambahan yang wajib dimasukkan oleh penyedia.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Ready, Set, Cloud

Ready, Set, Cloud