Kenali IP Management, Definisi, dan Jenis-Jenisnya!

IP Management

Aktivitas digital tidak dapat dilepaskan dari adanya manajemen IP. Tujuan umum yang paling mendasar dari adanya IP manajemen tersebut adalah untuk dapat melakukan pelacakan sekaligus untuk mengetahui alamat protokol jaringan internet pengguna.

Artikel berikut akan membahas mengenai berbagai informasi seputar manajemen IP, meliputi pengertian dan jenis-jenisnya. Informasi lengkapnya dapat Anda ketahui berdasarkan paparan penjelasan sebagai berikut.

Apa itu IP Management?

Manajemen IP merupakan salah satu bentuk istilah umum terhadap sekumpulan tools dan teknik yang dapat digunakan oleh suatu institusi. Tujuan dari penggunaan manajemen IP ini di antaranya adalah sebagai alat perencanaan, pelacakan, dan pengelolaan ruang alamat Internet Protocol (IP) yang digunakan di dalam jaringan.

Jenis-Jenis IP Management

Sumber: https://www.freepik.com

Terdapat beberapa jenis IP management. Penjelasan mengenai jenis-jenis IP management tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Variable Length Subnet Masking (VLSM)

VLSM merupakan pengembangan mekanisme subnetting yang bertujuan untuk dapat memperbaiki kekurangan metoda conventional subnetting.

  • Classless Interdomain Routing (CIDR)
  • Network Address Translation (NAT)

Subnetting

Subnetting merupakan proses pembagian network menjadi beberapa sub-network. Beberapa keuntungan yang dapat Anda rasakan dalam melakukan subnetting ini di antaranya adalah mampu menghindari limitasi jumlah simpul dalam satu segmen dan mereduksi trafik karena broadcast maupun benturan (collision).

Penerapan VLSM

VLSM merupakan salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya pemborosan IP di masing-masing subnet. Pemborosan tersebut dapat disebabkan oleh adanya penggunaan metode Conventional Subnet yang tidak efisien.

Routing

Routing merupakan suatu proses yang bertujuan untuk merutekan paket data dari network satu ke network lainnya dengan menggunakan router. Router merupakan jenis device yang berfungsi untuk meneruskan data IP pada lapisan jaringan.

Router umumnya terdiri lebih dari satu network interface yang memiliki kemampuan untuk meneruskan datagram dari satu antarmuka ke antarmuka yang lain. Selain itu, router juga memiliki fungsi untuk memilah dan memfilter setiap datagram yang diterima,

Jika datagram sudah benar dan tidak ditemukan adanya masalah dalam proses penyaringan, maka data akan diteruskan melalui lapisan transport. Akan tetapi, apabila diketahui datagram dalam proses filter tidak ditujukan kepada router, maka yang selanjutnya diperiksa adalah forwarding tabel. Fungsinya untuk memutuskan transfer datagram ke tempat yang ditujukan.

Forwarding table merupakan table yang terdiri dari pasangan alamat IP, alamat router, dan tempat keluar datagram antarmuka. Jika tidak ditemukan kesesuaian dalam forwarding table, router akan memberikan pesan kepada pengirim bahwa alamat yang dimaksud tidak ditemukan.

Router juga bertujuan untuk memberikan pemberitahuan bahwa dirinya bukan router terbaik ke suatu tujuan dan dapat memberikan rekomendasi atau alternatif penggunaan router lain.

Static routing

Fungsi static routing adalah untuk mengelola, mengisi, dan menghapus table routing secara manual. Beberapa keuntungan dari statistic routing ini diantaranya adalah jalur mudah diprediksi, tidak membutuhkan proses update, dan mudah dikonfigurasi untuk network kecil.

Sedangkan, kerugian statistic routing ini diantaranya meliputi tidak sesuai untuk digunakan network skala besar, kurang mampu beradaptasi terhadap penambahan router karena konfigurasi yang harus berubah, dan tidak dapat beradaptasi terhadap munculnya link failure pada salah satu jalur.

Dynamic routing

Fungsi dynamic routing diantaranya yaitu dapat digunakan untuk mengatur setiap paket dengan menggunakan table routing dan akan terupdate otomatis melalui routing protocol. Beberapa keuntungan dynamic routing diantaranya yaitu scalability (konfigurasi dinamis apabila terdapat penambahan dan pengurangan router) dan adaptability (rute dapat berubah secara adaptif terhadap link failure).

Sedangkan kerugian dari penggunaan static routing ini diantaranya meliputi kompleksitas algoritma routing yang meningkat, router perlu bertukar informasi routing secara periodic, tidak semua router mendukung dynamic routing.

Demikian penjelasan mengenai pengertian dan jenis-jenis IP management bagi Anda. Semoga informasi tersebut dapat membantu. Khususnya sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi Anda mengenai pengertian dari IP management beserta jenis-jenisnya.

Kunjungi Blog dan Knowledge Base Cloud Raya untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai IT dan Cloud Raya. Atau Anda membutuhkan layanan IP Management, Anda bisa cek di panel Cloud Raya dengan cara registrasi secara gratis.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Ready, Set, Cloud

Ready, Set, Cloud